2.12.2009

sejarah komputer 486


Share/Save/Bookmark
Cerita tentang komputer 486

Pembaca pernah mendengar 486 ? ya 486, processor setelah processor 386 tapi sebelum processor Pentium, tapi menurutku 486 hanyalah 386 yang dipercepat lagi pula 486 jumlah transistornya lebih banyak dengan ditambah teknologi baru yang sedikit lebih maju dari 386, jadi wajar aja kalau 486 lebih cepat dari 386, gitu ceritanye hehe, ikuti aja kisah penulis dibawah ini tentang pengalamannya bersama processor 486, ya 486, i like this processor !

Penulis dulu telah banyak menghabiskan waktu penulis dengan komputer 80486, penulis pernah memiliki 80486SX-33mhz, 80486DX, 80486DX2-66mhz, 80486DX4 - 100mhz dan Cyrix 5x86, processor-processor tua tersebut untuk saat ini sudah hampir tidak dapat kita temukan lagi di toko-toko komputer, dahulu jika ingin upgrade komputer ke level Pentium sangatlah mahal, ketidakmampuan penulis dalam membeli Komputer berprocessor Pentium membuat penulis bertahan lama dengan processor 486.

Sebenarnya 486 bukanlah komputer pertama penulis, komputer pertama penulis adalah komputer XT - 4,77mhz, RAM 640kb dengan monitor CGAnya (Color Graphic Adapter), masih teringat waktu itu penulis memilih-milih disket game untuk mencari game dengan spesifikasi minimum XT dengan Monitor CGA, penulis tidak dapat memilih disket-disket game berbasis EGA maupun VGA karena keterbatasan komputer penulis, penulis tidak bertahan lama dengan komputer yang sangat tua ini, karena keterbatasan komputer XT ahkirnya penulis mengupgrade ke 80486SX.

80486SX sebenarnya cukup berat untuk memainkan game-game berbasis VGA, apalagi jika kartu VGAnya hanya 256kb, jika anda ingin memainkan game yang lebih baik maka kartu VGA anda paling tidak 1 Mb, Memory VGA 512kb sebenarnya cukup lumayan untuk memainkan game-game VGA untuk saat itu dibandingkan dengan kartu VGA bermemory 256kb tapi sangat nanggung dan tentu juga lebih lambat dibanding VGA Card 1 mb, dari mana penulis tahu hal beginian ? dulu pertama kali penulis menggunakan VGA 256kb lalu menggantinya dengan 1 Mb, penggantian VGA Card ini kalau tidak salah ingat setelah penulis mempunyai RAM 4 Mb, kebetulan teman penulis VGA Cardnya 512kb.

Dengan RAM 1 mb tidak dapat menjalankan Windows 3.1 itu membuat penulis bertahan agak lama bermain di DOS, Aplikasi WordStar, Lotus123, game-game DOS mewarnai komputer penulis, lalu sebenarnya berapa mb minimal untuk menggunakan Windows ? minimal anda menggunakan memory 2 Mb karena saat itu teman penulis ada yang menggunakan komputer dengan RAM 2 mb dapat menjalankan Windows 3.1, jika untuk Windows 95 minimal sekali RAM anda harus 4 mb, saat itu penulis baru bisa menjalankan Windows 3.1 setelah RAM Komputer penulis menjadi 4 mb, dengan RAM 4 mb penulis dapat bermain game-game DOS lebih banyak, kenapa ga pindah ke Windows 95 ? jawabnya penulis waktu itu belum tahu kalau Windows 95 minimal 4 mb kalaupun dipaksa di install pasti sangat lambat sekali, penulis baru tahu saat RAM komputer penulis 8 mb.

Dengan bertambahnya RAM 4 Mb, penulis ahkirnya membeli seperangkat Paket CD-ROM 4x Speed, Sound Card ESS, Speaker dan ada bonusnya CD, harga paket Multimedia tersebut kira-kira sekitar Rp.350.000,-. Anda bisa bayangkan sebuah Windows 3.1 dengan dilengkapi CD-ROM, Sound card dan speaker, untuk era itu sudah termasuk hal yang wah loh, penulis mencoba untuk memainkan Video CD, hasilnya sangat parah broo, ahkirnya penulis melengkapi komputernya dengan seperangkat MPEG Card, MPEG Card adalah kartu untuk memainkan Video CD, karena di era 486, processor sangat lambat dalam memainkan VCD.

Windows 3.1 tidaklah terlalu buruk karena Microsoft Office 4.3, Corel Draw, AfterDark dan aplikasi-aplikasi lainnya membuat Windows 3.1 menjadi lebih fungsional, game-game Windows 3.1 tidak bagus sebenarnya, untuk games penulis lebih suka bermain di DOS karena gamesnya cukup bagus untuk era itu seperti Wolfstein 3D dan semacamnya, Sebenarnya Windows 3.1 hanya cocok untuk aplikasi-aplikasi perkantoran, cetak-mencetak dan sebagainya, lumayan juga untuk CD-CD hiburan interaktif. Dengan Printer LX-800 maka penulis kadang sedikit suka cetak mencetak, lumayan buat ngisi waktu.

Ahkirnya Windows 95 baru bisa penulis bisa install dan jalankan setelah penulis memiliki RAM 8 mb, tapi karena kadang bermasalah komputernya maka kadang sering Install ulang Windows 95, bahkan pernah balik ke Windows 3.11 gara-gara cukup sering Install ulang, di Windows 95, Windows 95 gamesnya cukup berat untuk kelas 486, memang seh lebih baik penulis tetap berjalan di Windows 3.1 atau Windows 3.11 karena walaupun versi-versi aplikasinya lebih tua tapi paling tidak sedikit lebih cepat, pantesan di toko komputer saranin pakek Windows 3.1 / 3.11 melulu hehehe

Ahkirnya processor 80486SX makin lama makin mengecewakan dalam menjalankan game-game DOS yang baru, penulis ahkirnya berhasil juga upgrade komputer ke 80486DX4-100mhz dengan biaya upgrade waktu itu sebesar Rp.200.000, perlu diketahui untuk pindah ke 80486DX4 - 100Mhz penulis juga harus upgrade Motherboardnya juga, karena motherboard lama hanya support sampai level 80486DX2 - 66mhz, apa keistimewaan Motherboard baru penulis ? Motherboardnya Support PCI Slot, anda pasti tahu artinya, penulis dapat mengupgrade VGA Card 1 Mb yang dipunyai penulis dengan VGA Card 4 Mb, Ya Processor 80486DX4 - 100mhz dengan kartu VGA sekelas ini untuk jaman itu, cukup lumayanlah.

Lagi-lagi penulis masih belum dapat mengupgradenya ke komputer kelas Pentium, huh, lagi-lagi masalah dana dan dana, pentium masih mahal bro, sungguh ironis, dengan dana Rp.75.000.- penulis mengganti processornya dengan Cyrix 5x86, 5x86nya 100mhz bukan 133mhz, tapi memang sedikit lebih cepat dibanding 80486DX4-100mhz, sebagai informasi bahwa Cyrix 5x86 - 133mhz hampir setara dengan Pentium 75 sehingga di iklan-iklan tahun 90an banyak ditulis 5x86/P-75 karena hampir setara dengan Pentium 75, processor teknologi 486 terahkir dari Cyrix yaitu 5x86 dengan VGA Card S3 Virge - 4mb masih sedikit tersendat-sendat untuk VCD sekali lagi belum perfect, waktu itu penulis juga sudah upgrade RAM, tapi berproses dari 8 Mb ke 12 Mb lalu 16 Mb.

Untuk Emulator Super Nintendo processor Cyrix 5x86 dengan VGA Card 4 mb sangat lambat sekali, cocoknya untuk level ini anda batasnya sampai di level SEGA Emulator tapi kadang sedikit lambat tapi masih bisa dimainkan dengan lumayan, untuk emulator Nintendo tidak perlu komputer 5x86lah, karena 80486SX mampu mampu menjalankan emulator ini dengan baik, untuk DOOM masih agak lambat, kalau Duke Nukem 3D lumayan lho, kalau di komputer 486SX/DX ya lambat sekali, parah deh, cocoknya DOOM baru seep di processor Pentium 100.

Game Pertarungan 3D Toshinden baru Ok juga diprocessor Pentium 100, sebenarnya di processor 5x86 lumayan juga hanya saja menggunakan resolusi rendah, Jika untuk menjalankan VCD paling tidak anda menggunakan Processor Pentium 90 atau 100 dengan RAM 16 Mb pakai program yang terkena saat itu yaitu XINGMPEG hehe, ahkirnya penulis mengahkiri penggunaan komputer tua 486 dengan mengupgrade ke Intel Pentium 166 Mhz di processor ini penulis banyak melakukan aktifitas dengan aplikasi dan game-game baru bahkan sampai komputer penulis di overclock ke level Pentium 200mhz membuat komputer menjadi sedikit lebih cepat, RAM juga sudah upgrade dari 16 Mb ke 32 Mb waktu itu.

Cerita penulis dengan 486 tidak berahkir disini, penulis mendapat kiriman seperangkat komputer 80486DX dari bokap, lumayan hehe, lalu apalagi ?, saat teman penulis sudah selesai kuliah di Jogja dia pulang kampung dan komputer 80486DX2-66mhz ahkirnya diberikan kepada penulis dan sampai sekarang komputer tua tersebut masih ada di kamar penulis hahaha, ya ya 486 lagi, 486 lagi, di kamar penulis tidak hanya 486 saja loh, ada juga komputer Pentium II - 300 Mhz, komputer inilah hasil upgrade-upgrade selama ini jadi gini cerita singkatnya dari Pentium 166 yang tadi penulis ceritakan tadi ahkirnya penulis upgrade ke Celeron 300a, dan pada suatu saat motherboardnya konslet lalu ganti motherboard baru, untuk VGA Cardpun VGA 4 Mb PCI diganti 4 Mb AGP lalu ahkirnya diganti ke S3 Savage4 - 16 Mb.

Dimasa-masa itu penulis iseng-iseng beli komputer tua yaitu Intel Pentium 166MMX, komputer ini ahkirnya rusak, sebenarnya banyak cerita tentang hal ini, anehnya penulis susah ngingetnya hehe forget it, intinya komponen motherboard adalah komponen yang sering rusak selama ini, tetap waspada terhadap motherboard anda, hahaha, ya sekarang kembali ke Celeron tadi aja :D, setelah ganti RAM dan lainnya, ahkirnya suatu saat processornya bermasalah kadang nyala kadang ga, menurutku ada masalah pada slotnya, nah ahkirnya penulis ganti dengan processornya dengan Intel Pentium II - 300mhz dengan biaya Rp.450.000,-, btw, apakah anda salah satu orang yang meremehkan Pentium II - 300 ? mungkin iya karena processor ini sudah kurang bertenaga untuk ukuran saat ini dalam menangani aplikasi-aplikasi berat tapi jangan salah, ini processor cachenya 512kb loh, Pentium III umumnya hanya 256kb :)

Oh iya dari semua itu penulis lupa ngomongin harddisk, harddisk penulis pertama kali adalah 80mb, waktu itu disaat komputer penulis 486SX, tapi ada loh teman penulis yang harddisknya 40mb, yee ngelesh aja, dengan 80mb untuk komputer tanpa Windows cukup lumayan untuk saat itu tapi ahkirnya penulis mengganti harddisknya dengan 640mb yang pada ahkirnya rusak, kalau dari komputer 486 yang kiriman itu 540mb juga rusak ahkirnya, hehe, dari sisa-sisa komputer Celeron yang dulu masih jalan sekarang harddisk 4,3gb, ya kira-kira gitu deh banyak sekali cerita-cerita yang sebenarnya gak ditulis disini terlalu banyak, ya udah segini aja ya, sorry ceritanya agak lompat-lompat, maklum ga mudah nginget hal yang udah lama banget sehh, hehe.

Sekarang komputer apa yang ada dikamar penulis ? ada 4 komputer : PC 80486DX, PC Pentium II - 300Mhz, PC Pentium III - 733mhz dan PC Pentium III 667 Mhz, loh apa gak ada pentium 4nya ? ada seh tapi dikamar saudara bukan milik penulis, Athlon XP hehe, sebenarnya pengen komputer Pentium 4 atau Athlon XP sendiri tapi dananya gak ada, komputer utama penulis disini berspesifikasi :

- Pentium III 733 Mhz (Mobile processor, kalau saja dipasang di Intel 815 : 1,2 Ghz Mode On, tualatin sehh)
- SIS630ET (Banyak toko komputer gak suka SIS, hayo tebak kenapa, aku juga kurang suka sebenarnya, gara-gara ini mobo processorku ga bisa keluarin kemampuan tersembunyinya, ga ada AGPnya pula tapi karena jauh lebih murah dari pada lainnya apa boleh buat, hahaha)
- SDRAM 256Mb
- VGA, Sound Card dan LAN Card Onboard
- Harddisk 80gb Seagate - 7200RPM
- Monitor Samsung 15GLi
- Lainnya standard aja deh

Ini hanya sedikit cerita saja sebenarnya masih panjang lagi ceritanya tapi sekian dulu ya ceritanya
Matur nuwun :)

Penulis

0 comments:

Post a Comment

 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design